Senin, 11 Mei 2009

■ Marsekal TNI Chappy Hakim, Lahir dan Hidup di Udara

Chappy Hakim yang semasa remaja tak punya keinginan jadi tentara, akhirnya mencapai puncak karier seorang prajurit udara. Ia menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Udara dengan pangkat Marsekal (bintang empat). Jalan hidup prajurit yang telah mengantongi lebih dari 8.000 jam terbang ini, tampaknya memang sudah diterakan di udara.

Pria ini Ia lahir di Yogyakarta pada 17 Desember 1947. Persis pada tanggal dan bulan saat Wilbur Wright dan Orville Wright bersaudara di tahun 1903, untuk pertama kalinya menerbangkan pesawat buatan mereka, yang menandai babak awal umat manusia menggapai angkasa.

Maka setiap kali merayakan ulang tahunnya, ia sesungguhnya juga merayakan kelahiran dunia dirgantara. Sehingga tak berlebihan jika Majalah Tempo edisi 30 Juni – 6 Juli 2003 menjulukinya sebagai orang yang lahir dan hidup di udara.

Semasa kecil di Jalan Segara 4 Jakarta (sekarang Wisma Negara), ia kerap dibonceng ayahnya dengan sepeda ke Bandar Udara Kemayoran. Ia terpesona melihat pesawat yang besar, berat, sepotong kokpit dengan siluet kepala sang pilot di baliknya, bergemuruh tapi bisa melesat ke angkasa.

Sejauh itu, ia tak punya keinginan jadi tentara, tapi Chappy bercita-cita jadi penerbang. Maka, setamat SMA ia mendaftar di Akademi Penerbangan Indonesia di Curug, dan diterima. Tapi jalan hidup berbicara lain. Sembari menunggu panggilan dari Curug, suatu hari ia menemani seorang kawan yang hendak mendaftar di Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) Udara. Iseng-iseng, ia mengambil formulir dan mengisinya. “Eh, gua diterima dan kawan saya malah tidak lolos,” kata Chappy kepada Tempo.

Peristiwa di tahun 1968 itulah yang mengawali karier Chappy di TNI Angkatan Udara. Ia lebih banyak terbang dengan pesawat angkut dan telah mengantongi lebih dari 8.000 jam terbang. “Dulu saya terbang dengan pesawat tanpa jendela. Kalau belok, masuk angin,” katanya sembari tergelak.

Pada 25 April 2002, ia dilantik menjadi Kepala Staf TNI-AU menggantikan Marsekal TNI Hanafie Asnan ((Keputusan Presiden No. 20/TNI/2002 tertanggal 23 April 2002). Chappy Hakim adalah alumni Akademi TNI AU (AAU) angkatan 1971. Sebelum diangkat menjadi Kasau ia menjabat Komandan Jenderal (Danjen) Akademi TNI di Jakarta.

Ia mengawali karir di Skadron 2 Halim Perdanakusuma (1973). Kemudian menjadi Komandan Skadron 31 Lanud Halim Perdanakusuma (1989), Komandan Wing Taruna AAU (1992), Komandan Lanud Sulaiman Bandung (1995), dan Direktur Operasi dan Latihan (Diropslat) TNI AU (1996).

Setelah itu ia menjabat Gubernur AAU (1997) dilanjutkan sebagai Asisten Personel (Aspers) Kasau (1999) dan menjabat Danjen Akademi TNI sejak tahun 2000.

Ayah dua anak dari perkawinannya dengan Pusparani Hasjim itu menempuh pendidikan Sekolah Penerbang (1973), Sekolah Instruktur Penerbang (1982), Sesko TNI AU (1987), Instrukur Hercules C-130 H/HS (1985), Sesko ABRI (1997) dan Lemhanas (1998).

Sarjana lulusan Universitas Terbuka (UT) itu telah menerima Bintang Swa Bhuana Paksa Nararya, Satyalencana Kesetiaan VIII, XVI, XXIV, Satyalencana GOM VIII Kalbar, GOM IX Raksaka Dharma (Papua), Satyalencana Dwiwidya Sista, dan Satyalencana Seroja.

Dia mengakhiri tugasnya sebagai Kasau pada tanggal 18 Februari 2005 (Keppres No6/TNI/2005 yang ditandatangani Presixden pada 16 Februari 2005), digantikan Marsekal Madya Djoko Suyanto yang sebelumnya menjabat Asisten Operasi KSAU.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar